SGI & SGL tentang Gereja di Indonesia Barat, khususnya Batavia
GEREJA DI INDONESIA BARAT , KHUSUSNYA DI
BATAVIA (JAKARTA)(±1550-±1800).
1569-1599
ada beberapa tenaga misionaris yang dikirimkan ke panarukan dan blambangan , mereka berhasil membaptis beberapa anggota
keluarga raja. tahun 1600 kedua kerajaan itu di runtuhkan dan di
islamkan. Thn 1690 misionaris
kalimantan selatan berhasil membaptis beberapa ribu orang. Dan abad ke 17 dan
ke 18 ada misionaris di aceh , tetapi mereka hanya di perbolehkan melayani
orang asing(pedagang portugis,prancis dll). Pada tahun 1545 ada dua orang kristen di sulawesi selatan yang berkenalan
melelalui kesaksian pedagang portugis dan kemudian mereka dibaptis , tetapi
kemudian pada tahun 1605 sulawesi
selatan telah masuk islam. Ambon merupakan pusat jajahan voc yang pertama , dan
pada tahun 1619
orang-orang belanda merebut kota jakarta dengan nama batavia, tahun 1620
jemaat kristen di atur , dan disini kota batavia didirikan. Pada tahun 1621 jemaat kristen di batavia
merayakan perjamuan kudus pertama kali di rayakan di asia oleh orang-orang
eropa dan semuanya laki-laki dengan jumlah 41 orang. Gereja ini berkembang , sekitar tahun 1700 ada 15.000 orang kristen, dan
mempunyai tiga golongan jemaat ialah
orang-orang Eropa, Portugis, keduanya dilayani dalam bahasa Belanda dan
golongan yang ketiga yaitu sejak tahun 1621 ada jemaat kecil yang berbahasa melayu , yang datang dari
indonesia timur dari daerah-daerah lain yang menjadi kristen sendiri di batvia.
Salah satu pendeta yang melayani ketiga
golongan ini yang berbangsa indonesia adalah cornelis senen(±1600-1661). Pada tahun 1621 terdapat ratusan orang
eropa di batavia dan kehidupan mereka yang jauh dari kebenaran firman Tuhan.
Mula-mula batavia merupakam satu-satunya jemaat
di indonesia bagian barat . karena meluasnya jemaat di daerah ini, maka
di bentuk jemaat di tempat lain: malaka (1641), makassar (1670) padang (1683), semarang,surabaya dll.ada upaya pekabaran injil di batavia
yang dilakukan oleh beberapa pendeta. Salah satunya heurnius. Selama abad ke 17
ada sejumlah orang yang masuk kristen, tetapi injil tidak diberitakan di jawa
barat dan juga jemaat di padang. Tahun ±1690
orang Belanda mengadakan hubungan dengan orang-orang Batak yang dimana orang-orang
batak adalah jemaat-jemaat benteng, dan hal ini sama dengan halnya jemaat
kristen di indonesia yang merosot menjelang akhir abad ke 18 ketika kekayaan dan kekuasaan voc merosot, dan yang paling
pertama merasakan hal ini jemaat orang-orang merdeka di Batavia. Setelah tahun 1750kedudukan ekonomis orang-orang
merdeka merosot. Abad 16-18 agama kristen tidak berhasil disebarluaskan di
indonesia barat seperti di indonesia timur. Selama masa ini, terdapat
jemaat-jemaat benteng, ialah batavia. Kota ini merupakan pusat pemerintahan .
setelah tahun 1750, kehidupan
gerejani batavia merosot akibat krisis yang dialami voc.
MENJADI
KRISTEN
Abad
ke 16 terjadi peralihan ke agama
kristen di maluku dan NTT seperti
malukus selatan, NTT, batavia dan sangir alasan mereka masuk kristen adalah
mereka ingin memeluk agama kristen. Alasan utama lainnya terletak pada keadaan politis.orang-orang barat dengan
snjata mereka yang modern merupakan
faktor kekuasaan , dan ada dua kelompok raja, yang lemah dan yang kuat.psikologis, orang-orang barat dengan
orang penganut agama kristen memiliki wibawa yang sangat tinggi.daya tarik kepribadian injil, dalam
berita mengenai fransiskus xaverius dan
mengenai heurnius mereka berhasil
memikat hati orang-orang indonesia.
Disisi lain,pada masa misi zending/voc ada pengajaran katekisasi yang diselenggarakan untuk baptisan , dan
dalam hal ini persiapannya cukup cepat,
dan kemudian pada tahun 1624
pater magelhaes di minahasa kurang
senang dengan hal ini, dan juga pendeta-pendeta di ambon tahun 1670. Dalam persiapannya calon baptisan
dituntut untuk menguasai keduabelas pasal iman, kesepuluh perintah dan
doa bapa kami. Misi antara lain, memakai katekismus xaverius bagi orang protestan yang merupakan
katekismus pedoman ialah, katekismus heidelberg(pengajaran agama kristen),
pertama kali diterbitkan dalam bahasa melayu pada tahun1625, tetapi karena panjang 129 tanya jawab maka sudah diterbitkan
sebelumnya dengan menggunakan bahasa yang lebih sederhana. Dalam tahun 1732,
G.H werndly menterjemahkan sebuah buku katekisasi dari bahasa belanda dengan
judul”ta’limu-ltahhkhikh, ija itu, pengadjaran kebenaran jang pohon ibadet”
dengan nama “tiksar”.HEURNIUS adalah pendeta yang paling cakap dan bersemangat
.tahun 1629 pendeta ini masih banyak bekerjadi
batavia.
Orang-orang
indonesia , yang pada zaman misi dan voc ingin masu kristen, sering berbuat
demikian dengan didorong oleh alasan yang kurang sesuai dengan amanat injil dan
tanpa mengenal isi amanat itu dengan baik. Persiapan yang mereka terima sebelum
dibaptis adalah begitu singkat sehingga tidak ada kesempatan untuk betul-betul
menjelaskan kepada mereka apa makna langkah yang mereka ambil . hal inin
berarti bahwa mereka , apabila masuk kristen kurang menyadari perbedaan antara
kepercayaan serta tata hidup yang lama dan yang baru . para pekabar injil
berusaha untuk mengatasi kekurangan itu dengan memberi katekisasi sesudah
baptisan, tetapi usaha itu karena berbagai sebab tidak memadai. Akibatnya
jemaat kristen indonesia selama masa itu lebih lemah secara batiniah.
Komentar
Posting Komentar