SGI & SGL ( " Sejarah Gereja Di Indonesia Tahun 1500-1860-An" )

A.     Identitas Buku
Judul               : Ragi Cerita 1
Penulis            : Dr. Th, Van Den End
Penerbit :Bpk Gunung Mulia
Kota Terbit:Jl. Kwitang 22, Jakarta 10420
Ukuran Buku :21 cm
Tebal Buku     : 266 Halaman


B.     Pendahuluan
Buku yang dilaporkan adalah buku yang berjudul Ragi Cerita 1: Sejarah Gereja Di Indonesia Tahun 1500-1860-An, yang ditulis oleh Dr. Th. Van Den End. Buku ini diterbitkan pada Oktober 1980dan dicetak di Jakarta oleh penerbit Bpk Gunung Mulia dengan tebal 266 halaman. Buku ini menjelaskan tentang Sejarah Gereja Di Indonesia Tahun 1500-1860-An.

C.     Laporan Bagian Buku
Buku Ragi Cerita 1: Sejarah Gereja Di Indonesia Tahun 1500-1860-An oleh Dr. Th. Van Den End pada Oktober 1980 ini, halaman 115-143 yang disusun dengan yang sesuai dengan kebutuhan perkuliahan SGI & SGL. Halaman yang dilaporkan adalah halaman 115-143.
                      

D.    Bab I: Jemaat Kristen
Bab I menyajikan tentang Jemaat Kristen. Penjelasan bab ini dimulai dengan Jemaat Kristen di Indonesia yang masuk kekristenan, kita dapat melihat persekutuan jemaat yang dimasukinya. Didalamnya berbicara mengenai: ibadahnya, termasuk pelayanan sakramen-sakramen; mengenai penggembalaan dan disiplin gereja; mengenai organisasi gereja; mengenai diakonat dan mengenai kesaksian jemaat ke luar. Dalam ibadah, orang-orang Indonesia yang merupakan 90% dari orang-orang Kristen di Indonesia dalam abad-abad ini, tidak mendengar atau memakai bahasa Ibu mereka sendiri. Dan ibadah itu berlangsung dalam bentuk-bentuk yang diimpor dari negeri Belanda. Alkitab pun bagi mereka hanya tersedia dalam bahasa Melayu, dan itupun setelah dua abad lamanya mereka menganut iman Kristen. Hampir semua orang Kristen Indonesia tidak pernah ikut merayakan sakramen Misa/Perjamuan. Tenaga yang menggembalakan dan melayani mereka adalah orang-orang asing, atau orang dari kalangan sendiri tetapi yang biasanya kurang memperoleh pendidikan. Disiplin gerejani tidak dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh terhadap penguasa-penguasa dan tidak kena mengena dengan dosa-dosa mereka yang merusak masyarakat. Organisasi gereja tidak memberi kesempatan kepada jemaat untuk berdiri sendiri. Pengaruh pemerintah menyebabkan gereja diliputi suasana yang tidak cocok dengan hakekatnya sendiri. Pelayanan Diakonat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, tetapi tidak mempunyai relevansi bagi sebagian besar orang-orang Kristen Indonesia. Dengan demikian, tidaklah mengherankan kalau mereka ini pada zaman yang sedang dibicarakan ini belumlah sanggup memberi kesaksian yang kuat ke luar.

E.     Bab II: Anggota Jemaat Dan Masyarakatnya
Sebelumnya kita berbicara tentang hal-hal yang menyangkut dengan Jemaat. Dalam bab II kita akan membahas tentang pengaruh injil atas kehidupan orang-orang Kristen dan atas masyarakat luas. Bagaimana kehidupan orang Kristen pada zaman itu (dahulu). Banyak orang yang hidup pada masa itu, sebagian orang menganut agama suku. Yang jelas ialah bahwa, karena sebab-sebab yang sudah disebutlah lebih dahulu, dalam hati banyak orang Kristen Indonesia, iman Kristen itu hidup berdampingan dengan kepercayaan kafir, dan diresapi olehnya.
Ciri-ciri iman Kristen orang Indonesia. Dalam berita-berita yang kita dengar tentang dewa-dewa dari agama suku, terdapat banyak tuduhan mengenai penyembahan kepada hantu-hantu dan roh-roh nenek moyang. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka menganggap bahwa roh-roh itu sangatlah mahapenting bagi mereka. Dalam agama suku, mereka membuat suatu sistem perintah-perintah dan larangan-larangan yang baru bagi agama Kristen.
Kehidupan orang-orang Indonesia dipengaruhi injil oleh pengaruh adat yang lama dan juga teladan buruk yang diperlihatkan oleh orang-orang Eropa (sengaja mengajarkan cara-cara mereka sendiri kepada orang-orang pribumi). Pengaruh adat karena orang-orang Ambon dan 0rang-orang Kristen Indonesia lainnya pada zaman itu belum mengatur seluruh kehidupan mereka sesuai dengan injil cinta kasih. Bagi orang Kristen Indonesia, hari minggu adalah termasuk wilayah kekuasaan Allah dan bahwa hari-hari lain dikuasai oleh roh-roh nenek moyang. Namun demikian, nampak juga pengaruh injil dalam kehidupan orang-orang Kristen zaman itu. Mereka mau tetap disebut orang-orang Kristen dan banyak diantara mereka yang tetap setia kepada agamanya yang baru meskipun ada penganiayaan, meskipun mereka diabaikan oleh pimpinan gereja sendiri. Kebiasaan-kebiasaan yang paling buruk, seperti mengayau dan memakan daging manusia, lama-lama hilang, berkat pengaruh agama Kristen. Pengaruh agama Kristen atas masyarakat luas dirintangi oleh kenyataan bahwa orang-orang Kristen di Indonesia pada zaman itu hidup agak terpisah dari orang-orang yang bukan Kristen. Pada tahun 1553 pater-pater Yesuit bekerja sama dengan sultan Ternate untuk memaksa wanita-wanita Kristen di Halmahera untuk meninggalkan suami-suami mereka yang beragama Islam. Di Ambon Lease, penduduk satu kampung menganut satu agama, entah itu agama Kristen atau Islam, tidak ada kampung-kampung yang tercampur. Sejak kedatangan VOC, hubungan antara Kristen dan Islam adalah baik, tetapi mereka hidup terpisah. Keadaan ini merupakan penghalang besar bagi pengaruh injil atas masyarakat umum di Indonesia. Pada tahun  1500bangsa Eropa keluar untuk memperbudak bangsa lain. Di Indonesia baik orang-orang Portugis maupun VOC memiliki dan memperjual-belikan budak-budak. Terutama pulau Bali yang merupakan daerah asal budak-budak.

F.      Bab III: Perubahan-Perubahan Di Indonesia Dan Di Eropa
Sekitar tahun 1800 mulailah suatu babak baru dalam sejarah gereja di Indonesia. Orang-orang Indonesia dan orang Barat yang bertemu sudah mengalami perubahan, dibandingkan dengan periode sebelumnya. Mayoritas orang-orang Indonesia pada abad ke-19 menaganut Islam. Orang-orang Belanda sendiri sudah terpengaruh oleh aliran Pencerahan dan Pietisme. Rasa superioritas mereka terhadap orang-orang Indonesia pada masa ini olebih hebat lagi, tetapi dorongan untuk mengabarkan injil ke antara mereka ini menjadi lebih kuat pula. Dalam menjalankan pekabaran injil itu, mereka akan menggunakan metode yang berlainan daripada dalam abad-abad sebelumnya.



G.    Komentar Dan Penutup
Komentar: buku ini banyak memberikan sumbangan dalam kajian tentang Jemaat Kristen, Anggota Jemaat dan Masyarakatnya dan perubahan-perubahan di Indonesia dan di Eropa, terkhususnya pada halaman yang saya laporkan (115-143). Dalam buku ini penulis juga berusaha untuk memaparkan permasalahan yang terdapat dalam buku ini yang menyangkut dengan sejarah gereja di Indonesia.

Penutup: buku ini berbicara tentang berbagai hal terkait sejarah gereja di Indonesia, terkhususnya pada halaman yang saya laporkan (115-143).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH TEOLOGI SISTEMATIKA tentang "BIBLIOLOGI"

gereja di maluku selatan selama masa portugis (SGI & SGL)

LATAR BELAKANG DAN KONSEP TEOLOGIS KITAB YUNUS